Rabu, 28 Juni 2017

Tugas 3 Etika dan Profesionalisme TSI

Tugas Softskill
Etika & Profesionalisme TSI #
Dosen            : Robby Chandra
Nama/NPM     : Claudy Nindy/11113957
Kelas              : 4KA09




Tugas 3 Etika & Profesionalisme TSI ATA 2016/2017
Kelas 4KA09



  1. Jelaskan profesi apa saja yang berkaitan dengan teknologi sistem informasi!


    Pembagian Pekerjaan Bidang Teknologi Informasi

    Secara umum, pekerjaan dibidang teknologi informasi terbagi dalam 4 Kelompok:
    A. Software (Perangkat lunak):
    Mereka yang menggeluti dunia software adalah mereka yang merancang sistem operasi database atau sistem aplikasi. Pekerjaan yang terkait dengan bidang ini misalnya:
    • Sistem analis:  bertugas untuk menganalisa sistem yang akan diimplementasikan. Mulai dari menganalisa kelebihan dan kekurangan sistem yang ada hingga studi kelayakan untuk sistem yang akan dikembangkan.
    • Programmer: orang yang bertugas untuk melakukan implementasi rancangan sistem analis, yaitu membuat program sesuai dengan sistem yang dianalisa.
    • Web Designer: bertugas untuk melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisa dan desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
    • Web Programmer: memiliki tugas untuk mengimplementasikan rancangan web designer, dengan membuat program berbasis web sesuai dengan desain yang dirancang
    BHardware ( Perangkat keras).
    Pekerjaan yang terkait dengan bidang ini adalah:
    • Technical engineer: menangani masalah teknik, baik dalam pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
    • Networking engineer: bekerja di bidang teknis jaringan komputer, mulai dari maintenance sampai troubleshooting.
    COperasional Sistem Informasi:
    Jenis pekerjaan yang terkait dengan bidang ini adalah :
    • EDP Operator: bertugas untuk menjalankan program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan perusahaan.
    • System administrator: bertugas melakukan administrasi dan pemeliharaan dalam sistem, memiliki wewenang untuk mengatur hak akses terhadap sistem dan hal-hal yang terkait dengan pengaturan operasional.
    • MIS Director: personel dengan wewenang tertinggi dalam sebuah sistem informasi. Tugas utamanya adalah melakukan pengelolaan terhadap sistem secara menyeluruh, baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak, dan SDM nya.
    D. IT Business Development dengan jenis pekerjaan yang diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja diberbagai sektor industri teknologi informasi.
  2. Apa peranan orang yang berprofesi dibidang teknologi informasi dalam perkembangan teknologi informasi? Jelaskan!

    Teknologi, Informasi dan Komunikasi dapat menjadi pilar-pilar pembangunan nasional yang mengadaptasi beberapa permasalahan bangsa sebagai contoh menyerap tenaga kerja baru, mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa. Kemudian daripada itu orang yang berprofesi dibidang TI, dituntut dapat menyikapi keadaan teknologi, informasi dan komunikasi terkini dengan data yang bisa didapat dalam hitungan per detik ataupun dalam kesederhanaan teknologi yang semestinya dapat dikerjakan dengan praktis, serta melakukan pembenahan terhadap teknologi sebagai inovasi meringankan dan juga memberantas resiko dari teknologi itu sendiri.
  3. Berikan contoh dari sikap profesionalisme yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi sistem informasi baik sebagai pengguna maupun sebagai pembuat!
    a.      Contoh Sikap Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI) Sebagai Pembuat
    Dalam lingkup TI, kode etik profesi memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, dan antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

    Seorang yang berprofesi sebagai profesional TI tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti 'bagaimana memecahkan masalah yang ada untuk kemudian diselesaikan dengan aplikasi yang dibuat, kemudian dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja aplikasi tersebut, serta menganalisis program yang akan berjalan untuk selalu terpelihara dan dapat dikembangkan kemudian hari.

    b.       Contoh Sikap 
    Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI) Sebagai PenggunaAdapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
    1.       Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
    2.      Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
    3.       Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
    4.      Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
    5.      Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
    6.       Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
    7.      Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
    8.      Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
    9.       Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.

Sumber :

Rabu, 21 Juni 2017

TUGAS MENGANALISIS PENULISAN ILMIAH #PPSI

Tugas Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
PPSI#
Dosen            : FARIDA
Nama/NPM     : Claudy Nindy/11113957
Kelas             : 4KA09



  
TUGAS PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
Aplikasi Pengenalan Kapal Perang
di Indonesia 
Menggunakan Android




NAMA KELOMPOK :
Ajizul Hakim                    10113541
Azhari Adissy P                11113561
Claudy Nindy                   11113957
M Rivaldi                         
Trivandi Sandra               19113000
                                





KELOMPOK 8
1.1              Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat meningkat pada era mobile ini memudahkan manusia dalam melakukan kegiatannya dimana saja dan kapan saja, salah satu teknologi sistem operasi pada platform mobile yang berkembang saat ini adalah android. Dengan semakin populernya sistem operasi android pada jaman sekarang berakibat pada meningkatnya aplikasi-aplikasi berbasis android, seperti aplikasi pengenalan kapal perang.
Di Indonesia banyak terdapat kapal-kapal perang, namun banyak yang belum mengetahui jenis-jenis kapal dan sejarahnya diantaranya adalah kapal KRI Ahmad Yani, KRI Slamet Riyadi, KRI Yos Sudarso, dan lain lain. Para masyarakat Indonesia biasanya mendapat informasi dari mulut ke mulut atau dari website, majalah dan televisi.  
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin merancang sebuah aplikasi yang dapat memberi informasi mengenai kapal-kapal perang yang menjaga kedaulatan serta keamanan aspek laut di Negara ini. Agar masyarakat dapat lebih mudah mengenal sejarah serta informasi tentang kapal-kapal perang Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut maka pada penulisan ilmiah ini mengambil judul “Aplikasi Pengenalan Kapal Perang Di Indonesia Menggunakan Android”.

1.2       Batasan Masalah
Aplikasi ini hanya berisi 6 tipe kapal perang dan 23 unit kapal yang ada di Indonesia, kuis, tentang dan bantuan. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan software Eclipse Juno dengan menggunakan bahasa pemrograman java.

1.3       Tujuan Penulis
Tujuan penulisan ini untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai kapal-kapal perang di Indonesia dan sejarah kapal perang dengan mudah.


1.4       Kelebihan
Dengan aplikasi ini masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai kapal – kapal perang yang ada di Indonesia, serta dengan desain yang bagus sehingga lebih menarik.
1.5       Kekurangan
Sebelumnya Aplikasi Pengenalan Kapal Perang di Indonesia Menggunakan Android ini belum memiliki fitur Help/bantuan. Kini ditambahkan fitur tersebut untuk membantu user ketika mengalami kesulitan.


1.6       Rancangan Penyempurnaan dari Kekurangan
1.6.1  Rancangan Halaman Menu Utama

            1.6.1.1 Sebelum Dikembangkan
 

Pada halaman ini telah dibuat:

Gambar Background   : Terdapat gambar background
Button Menu               : Berisi Halaman Sejarah, Info kapal dan Kuis
Button Tentang            : Berisi Halaman biodata dari penulis



1.6.1.2 Setelah Dikembangkan
                                 

                 

Pada halaman ini telah dibuat:

Gambar Background   : Terdapat gambar background
Button Menu                : Berisi Halaman Sejarah, Info kapal dan Kuis
Button Tentang            : Berisi Halaman biodata dari penulis
Button Bantuan           : Berisi halaman bantuan menggunakan aplikasi


1.7     Desain Penyempurnaan Dari Kekurangan
1.7.1 Desain Menu Utama
1.7.1.1 Sebelum Disempurnakan




Pada halaman menu utama diatas hanya menampilkan button Menu yang akan menampilkan halaman selanjutnya yang berisi Sejarah, Info Kapal dan kuis. Setelah Button Menu ada juga button Tentang berisi mengenai biodata penulis
  
  
1.7.1.2 Setelah Disempurnakan


Setelah disempurnakan dengan menambahkan Button Bantuan. Halaman Bantuan berfungsi agar membantu pengguna bila mengalami kesulitan saat menggunakan aplikasi.

Gambar diatas adalah tampilan Halaman Bantuan.


MODEL COCOMO

Tugas Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
PPSI#
Dosen            : FARIDA
Nama/NPM     : Claudy Nindy/11113957
Kelas             : 4KA09



Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:

a.   Proyek organik (organic mode)
Proyek organik merupakan proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
b.   Proyek sedang (semi-detached mode)
Proyek sedang merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
c.   Proyek terintegrasi (embedded mode)
Proyek terintegrasi merupakan proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat.

1.            Model COCOMO Dasar

Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:
Dimana :
• E : besarnya usaha (orang-bulan)
• D : lama waktu pengerjaan (bulan)
• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
• P : jumlah orang yang diperlukan.

2.            Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)

Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:

1.    Atribut produk (product attributes)
  • Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
  • Ukuran basis data aplikasi (DATA)
  • Kompleksitas produk (CPLX)
2.    Atribut perangkat keras (computer attributes)
  • Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
  • Memori yang dipakai (STOR)
  • Kecepatan mesin virtual (VIRT)
  • Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
3.     Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
  • Kemampuan analisis (ACAP)
  • Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
  • Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
  • Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
  • Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

4.     Atribut proyek (project attributes)
  •  Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
  • Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
  • Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)


3.            Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO model)

Model COCOMO II, pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya.
Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu.
Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.


ESTIMASI BERDASARKAN SEJARAH

Tugas Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
PPSI#
Dosen            : FARIDA
Nama/NPM     : Claudy Nindy/11113957
Kelas             : 4KA09



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Estimasi adalah perkiraan, penilaian atau pendapat. Estimasi adalah suatu metode dimana dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu data statistik, sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.


Teknik yang digunakan untuk melakukan ESTIMASI pada proyek sistem informasi diantaranya, sejarah. Untuk itu dapat dimulai dengan mempelajari serta memahami sejarah seperti berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Kemudian membandingkan tugas yang akan diestimasikan dengan tugas yang sama untuk dikerjakan jauh lebih dulu, setelah itu tentukan estimasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.

WHITE BOX & BLACK BOX

Tugas Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
PPSI#
Dosen            : FARIDA
Nama/NPM     : Claudy Nindy/11113957
Kelas             : 4KA09



PENGUJIAN WHITE BOX
·         Pengujian White Box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case.
·         Disebut juga pengujian glass­box.
·         Dengan pengujian white­box, perekayasa dapat :
1.   Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali.
2.   Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.
3.   Mengeksekusi semua loop pada nya
4.   Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
·         Condition Testing
          Pengujian yang menjalankan kondisi logis yang terdapat pada modul program.
·         Data Flow Testing
          Pengujian dengan metode yang menyeleksi jalur uji program menurut lokasi pendefinisian dan menggunakan variable-variabel program
·         Loop Testing
         Pengujian yang berfokus pada validitas dari bentuk loop
1.    Simple loop
2.    Concatenated loop
3.    Nested loop
4.    Unstructured loop

PENGUJIAN BLACK­BOX
1.       Pengujian black­box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
2.      Merupakan pendekatan pengujian yang ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen
3.      Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi.
4.      Pengujian black­box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
5.      Pengujian black­box berusaha menemukan :
•    Fungsi­fungsi yang tidak benar atau hilang
•    Kesalahan interface
•    Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
•    Kesalahan kinerja
•    Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
    
     6. Dengan mengaplikasikan teknik black­box maka kita menarik serangkaian test case  yang memenuhi kriteria berikut :
•    Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus di desain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan.
•    Test case yang memberitahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran kelas kesalahan, daripada memberitahu kesalahan yang berhubungan hanya dengan pengujian spesifik.