Selasa, 28 Januari 2014

Tawuran di kalangan pelajar (Karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957
 
Dalam kamus Bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang.Sedangkan “Pelajar” adalah seorang manusia yang belajar.Sehingga Pengertian Tawuran Pelajar adalah Perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
Jadi Tawuran secara luas adalah tindakan agresi(perkelahian) yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompo lainnya yang dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan/menyakiti orang lain bahkan merusak.
2.2
Perilaku tawuran yang dilakukan oleh generasi muda tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba pasti ada akar permasalahan atau sebabnya.Maka adapun faktor-faktor umum penyebabnya antara lain :
·         Menurut penelitian yang dilakukan oleh A.Christakis,MD,MPH dan Frederick Zimmerman,Phd menyimplukan bahwa perilaku agresi yang dilakukan generasi muda sangat berhubungan dengan kebiasaannya dalam menonton tayangna televisi.Kalau berdasarkan penelitian yang ada maka sudah sangat wajar kalau banyak pelajar yang melakukan tawuran karena ini berbanding dengan banyaknya tayangan televisis yang menayangkan tindakan kekerasan(tawuran).Fakta yang terjadi bahwa generasi muda disajikan dengan tontonan tentang kekerasan sehingga bisa saja timbul pemikiran untuk meniru dan juga timbul pemikiran bahwa siapa yang kuat dia yang menang.
·         Buruknya Lingkungan sosial sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang . Sehingga apabila seseorang tinggal dilingkungan yang sehat maka tingkah lakunya pun akan baik sebaliknya apabila lingkungannya tidak mendukung dan banyak pelaku penyimpangan maka secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan tingkah laku individu ataupun kelompok.
·         Kurangnya perhatian dari orang-orang di sekita mereka seperti orang tua,guru membuat mereka bebas dan bisa melakukan segala hal sesuka hati mereka.
·         Faktor ekonomi yang pas-pasan bahkan cenderung kurang juga menjadi penyebab.Mereka bisa melampiaskan segala ketidakberdayaannya itu lewat aksi tawuran atau perkelahian .Mereka tidak ingin dianggap rendah mereka ingin menunjukan eksistensinya atau keberadaan mereka ditengah orang-orang disekelilingnya.
·         Ketidakstabilan emosi para generasi muda yang cebderung mudah marah,egois bisa menyebabkan frustasi,sulit mengendalikan diri dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar bisa mendorong mereka melakukan aksi tawuran.Dimasyarakat,khususnya dikalangan generasi muda seolah-olah berlaku pemeo “senggol-bacok”.Menunjukan bahwa emosi seorang remaja masih belum stabil mudah tersinggung sehingga mengundang pihak lawan.
·         Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah penyebab pelajar tersebut bermusuhan.Sehingga,pada suatu waktu akan ada moment dimana masalah antara kedua belah pihak tidak bisa dibendung lagi sehingga terjadilah aksi tawuran tersebut.
2.3
Aksi tawuran tentu menimbulkan berbagai macam dampak yang tentunya merugikan diri sendiri maupun orang lain diantaranya:
·         Kerugian Fisik
Pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban.Baik itu cedera ringan maupun cedera berat bahkan bisa saja sampi mengakibatkan kematian.
·         Tawuran mengakibatkan dendam yang berkepanjangan bagi para pelaku yang terlibat didalmnya sehingga di lain waktu kejadian yang sama bisa terulang kembali.
·         Masyarakat sekita juga ikut dirugikan misalnya saja rusaknya rumah warga dikarenakan ada oknum yang melempari batu sehingga mengenai rumah warga.
·         Proses belajar mengajar menjadi tidak efektif karena bisa saja mereka melakukan tawuran pada jam sekolah sehingga mengakibatkan mereka sampai bolos.Tentu akan menggagu prose belajar-mengajar.
·         Hilangnya perasaan peka,toleransi,tenggang rasa dan saling menghargai antar sesama generasi muda.Mereka lebih mementigkan pribadi masing-masing dan ingin lebih baik dari pada kelompok lain dalam segala hal.
·         Remaja yang melakukan tawuran tentu lebih senang melakukan hal-hal yang negatif dari pada hal yang positif sehingga menurunya moralitas generasi muda.Peran moral sudah tidak ada lagi melainkan peran kepentngan yang lebih dominan.
 2.4
Adapun solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi aksi tawuran :
1.      Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar . Pelajaran agama di sekolah ataupun bangku kuliah harus lebih di fokuskan sejak dini kepada generasi muda sekarang agar dapat membentengi mereka dari hal yang negatif,khusunya dalam agama Islam , islam tidak pernah mengajarkan kekerasan dalam kehidupan,semua permasalahn bisa diselesaikan secara terbuka tanpa adanya kekerasan.
2.      Menghadirkan seorang figur yang baik yang bisa dijadikan teladan bagi anak-anaknya conntohnya orang tua,guru sebaiknya memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya sehingga mereka akan meniru hal-hal yang baik pula.
3.      Memfasilitasi para pelajar baik dirumah maupun disekolah serta di bangku perguruan tinggi.Dalam artian terdapat lembaga/wadah untuk menyalurkan potensi dan bakat yang ada pada generasi muda untuk mengisi waktu luangnya ke arah yang bermanfaat sekaligus mendidik dan tentunya menjauhkan dari hal yang berbau anarkisme.

Berkembangnya Budaya barat Akibat Globalisasi Dalam Budaya Indonesia (karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957

Berkembangnya Budaya barat Akibat Globalisasi Dalam Budaya Indonesia
A. Globalisasi di Indonesia
Negara Indonesia memiliki beragam adat serta budaya dari suku bangsa dan adat istiadat yang membaur menjadi satu bagian kemajemukan, sehaingga semua itu perlu dipertahankan juag dilestariakan.
Globalisasi itu merupakan suatu proses terbentuknya system organisasi dan komnikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Dalam hal ini masyarakat kita di Indonesia sudah memulai namanya transformasi total kehidupan tradisional kemodern.Intitusi social tradisional memiliki fungsi seperti hokum adat, kearifan local maupun norma yang dahulu menjadi mekanisme survie / pertahanan masyarakat local dalam menghadapi berbagai persoalan telah terpinggirkan oleh kekuatan pemerinath sehingga ikatan socialpun melemah.
Globalisasi satu sisi membawa pada perkembangan yang semakin manusiawi tetapi di sisi lain melahirkan budaya yang terkadang memaksa. Gobalisasi yang sangat berpengaruh dalam perubahan budaya di Indonesia adalah masuknya budaya barat kedalam kebudayaan timur yang diman dalam hal ini adalah Indonesia. Pada mulanya budaya ini belum mempengaruhi semua lapisan masyarakat karena pada saat ini berlaku system kasta yang tidak memungkinkan kalangan masyarakat bawah untuk mengadopsi budaya ini (Matroji, 2006 : 122).
Dalam pengaruhnya budaya barat yang sekarang sering disebut budaya modern yang memberikan suatu pengaruh dalam berpakaian, juga memberikan pengruh dalam pergaulan yang masuk ke pendidikan dan gaya hidup. Sebagi subyeknya adalah para remaja.

B. Faktor Pendukung Perkembangan Budaya Barat Di Indonesia
Banyak factor yang menyebabkan remaja menyerap budaya barat antara lain:
1. Faktor Internal
Pada saat ini generasi muda memiliki semangat dan potensi yang tinggi. Selain potensi generasi muda memilki rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya, seperti masuknya budaya barat.
Sebagai contoh, ketika berkembangnya system belajr yang menyenangakan atau disebut Quantum Learning yang cenderung membawa pengaruh positif bagi generasi muda.
Selain itu juga ketika berkembangnya budaya barat di Indonesia seperti clubbing di kota-kota besar sebagian besar remaja merasa tertarik untuk mencoba sehingga ketika sudah merasakkan kelebihannya perbuatan it uterus dilakukan.
2. Faktor Eksternal
Dalam perkembangan budaya barat dipengaruhi oleh berbagai factor eksternal yaitu:
a. Keluarga
Keluarga berperab penting dalam membimbing remaja untuk menentukan yang baik dan tidak baik ntuk dilakukan, serta berfungsi sebagi peran penting utama dalam sebuah keluarga, sehingga keluarga berfungsi sebagimana mestinya.
b. Koneksi Lingkungan
Lingkungan turut mempengaruhi budaya barat, budaya ini cenderung berkembang pesat di kota-kota besar, sehingga masyarakat yang ada di kota besar mudah terpengaruh serta di dukung oleh system hidup yang terbuka terhadap budaya asing.
c. Perkembangan Teknologi dan Media Masa
Perkembangan teknologi yang tidak pernah berhenti, menudahkan para remaja dalam mengadaptasi budaya asing
Begitu juag dengan perkembangan media masa terutama media masa elektronik yang memberiak tanyanan yang beu budaya barat yang dimana tanyaan budaya timur mlai hilang. Padahal budaya timur merukan budaya yang sopan dalam berbagi hal dan bias memberiaka tanyangan yang bermanfaat dalam kehidupan.
Seorang peneliti brnema Dawyer menyimpulkan secar umm orang akan mengingat 85% dariyang mereka lihat di TV setelah 3 jam kemudian, dan 655 setelah 3 hari kemudian ( Solihin, 2003:136). Hai ini mempermudah para remaja untuk mengadaptasi budaya barat yang bukan budaya asli Indonesia.

C. Dampak Positif dan Negatif dari Perkembangan budaya barat di Indonesia
1. Dampak positif dari pengaruh perkembangan budaya barat
a) Mengubah Sistem Belajar
Pola belajar yang monoton kini telah diganti oleh sisiem pembelajarn yang disebut Enjoy Learning. System ini telah ditetapkan di sekolah di Indonesia dengan system ini para generasi muda lebih giat belajar sehingga bagi mereka merupakan suatu kebutuhan yang menyenangkan.

b) Memudahkan Jalur Komunikasi dan Informasi
Budaya barat masuk ke Indonesia telah membawa teknologi yang bermanfaat bagi perkembangan teknologi Indonesia. Contohnya TV, telepon seluler, dan lain-lain. Jika jaman dulu orang harus menungu lama untuk mengetahui suatu informasi maka saat ini tidak perl takut karena ada internet yang mempermudah untuk mengetahui segala informasi yang ada di dunia ini. Dengan adanya perkembangan teknologi memperlancar komunikasi dan informasi terutama di Indonesia.
c) Mengembangkan IPTEK
Dengan adanya pengembangan system belajar serta lancarnya komunikasi dan infomasi memudahkan para generasi muda dalam mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan IPTEK di Negara ini. Sehingga akan dihasilkan generasi muda Indonesia yang cerdas untuk membangun bangsa.

2. Dampak negatifdari pengaruh perkembangan budaya barat
a) Perubahan gaya hidup remaja
Gaya hidup yang hura-hura di kalangan remaja barat kini telah diadopsi oleh para remaja timur terutama remaja di Indonesia. Mereka menghabiskan hidupnya hanya untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, berpesta pra dan menghabiskan waktu dengan sia-sia
b) Pergaulan bebas
Dalam pergaulan budaya barat tidak memiliki suatu batasan antara pri adengan cewek yang sangat berbeda dengan budaya timur yang memiliki batsan kesopanan dalam pergaulan.
Semua hal tentang sopan santun ini mulai hilang dengan pengaruh dari media yang sangat kuat membuat generasi muda melakukkan hal yang sama dengan remaja barat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lemabaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serat Pusat Penelitian dan Humaniora (LSCK PUSBIH) selama 3 tahun mulai juli 2002, dengan melibatkan sekitar 1660 responden dari 16 perguruan tinggi negeri dan suasta di Yogyakarta, diperoleh data bahwa 97,05% mahasiswinya sudah kehilangan keperawanannya pada saat kuliah (Solihin, 2003 : 39), hal ini di dukung oleh kos yang tidak ada control dari pemilik kos
c) Hilangnya rasa bangga terhadap budaya timur
Sebagian besar generasai muda telah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa timur. Hal ini terjadi kerena tidak ada lagi rasa bangga terhadap budaya timur. Seorang remaja yang hanya di rumah, mebaca buku di perpustakaan, patuh terhadap orangtua dianggap sebangai orang norak, kuno dan kurang pergaulan.
Sebaliknya, remaj yang hidupnya hura-hura, tidak patuh dengan perintah orangtua dianggap sebagai Dewa pergaulan. Sehingga remaj yang merubah gaya hidup demi pergaulan ( Ilmu, 2007 : 16).

D. Penanggulangan Dampak negative Budaya Barat
Dalam menangani dampak negative antara lain:
1. Remaja harus bias memilah dan menyaring perkembangan budaya saat ini, jangan menganggap semua pengaruh yang berkembang saat ini semuanya baik karena belum pasti buday asing atau budaya barat tersebut diterima dan dianggap baik oleh buday timur kita.
2. Para orangtua sebaiknya lebih mendekatkan diri kepada anaknya sehingga pergaulan anaknya bisa terkontrol dengan baik.
3. Pemerintah lebih tegas terhadap peraturan, khususnya penyimpangan perilaku akibat budaya asing.

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan (karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957
 
Pada awal-awal pokok bahasan ilmu sosial dasar, telah saya bahas tentang pengertian masyarakat dan penduduk. Sebagai review saja, saya akan menyebutkan definisi dari masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Untuk menjadi bagian dari masyarakat, terlebih dahulu pastinya kita menjadi penduduk dari suatu negara dimana kita hidup, tinggal, berkembang biak, berinteraksi, dll dalam masyarakat. Masyarakat umumnya dibagi menjadi 2, yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
MASYARAKAT PERKOTAAN
 
Well... Saat ini saya tinggal di Kota Depok. Hidup di Depok, berinteraksi sosial di Depok juga.  Kota Depok bagi saya merupakan kota satelit penghubung dengan DKI Jakarta, yang notabene adalah kawasan/wilayah perkotaan terbesar di Indonesia. Dapat disimpulkan saya merupakan masyarakat perkotaan yang tinggal di dalam suatu kota. Lalu apa sebenarnya definisi dari masyarakat perkotaan? Masyarakat perkotaan menurut pribadi saya adalah kumpulan/kelompok penduduk-penduduk atau masyarakat yang saling berhubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat didalam cakupan wilayah yang luas dalam bentuk suatu perkotaan. Masyarakat perkotaan biasanya mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan masyarakat lainnya seperti masyarakat pedesaan, antara lain:
  1. Masyarakat cenderung heterogen dalam berbagai bidang.
  2. Pola perilaku masyarakat lebih kearah perorangan (individu) atau individualistis.
  3. Interaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak terjadi.
  4. Terjadi banyak sekali perubahan-perubahan sosial yang realistis dimana merupakan efek dari globalisasi pengaruh luar.
  5. Kehidupan beragama di kota lebih kecil atau berkurang daripada kehidupan beragama di desa.
  6. Jam kerja masyarakat perkotaan lebih detail dan tegas, menuntut ketelitian demi mengejar kepentingan sendiri.
MASYARAKAT PEDESAAN
 
Selain masyarakat yang tinggal di kota dan biasanya disebut masyarakat perkotaan, ada juga masyarakat yang tinggal di desa dan biasanya disebut masyarakat perdesaan. Apa sih desa itu? Dan apa juga yang dimaksud masyarakat pedesaan? Sepertinya kalian juga sudah tahu bahwa desa adalah suatu wilayah dalam negara yang merupakan kumpulan dari beberapa pemukiman kecil yang disebut kampung. Orang yang tinggal di desa biasanya disebut orang desa, tetapi ada juga orang kota yang meyebut orang desa dengan kata orang udik. Sebenarnya kata desa dan udik mempunyai definisi yang sama. Desa biasanya dihuni 2.500 jiwa. Kemudian mempunyai interaksi dalam kehidupannya, dan juga biasanya mempunyai kebiasaan antar masyarakat yang sama.
Masyarakat yang tinggal di pedesaan disebut juga masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan itu menurut saya adalah kumpulan individu-individu sebagai penduduk yang mempunyai ikatan sebagai warga desa yang hidup sesuai norma agama, sosial, dan budayanya. Perilaku masyarakat desa tidak sama dengan perilaku atau ciri-ciri masyarakat kota. Beberapa ciri-ciri masyarakat desa antara lain:
  1. Masyarakat cenderung homogen dalam berbagai hal baik agama, adat istiadat, mata pencaharian, dan sebagainya.
  2. Sebagian besar masyarakat pedesaan bekerja sebagai petani atau pekebun.
  3. Sangat memeliki rasa kekeluargaan yang tinggi.
  4. Keyakinan kehidupan beragama lebih tinggi dari masyarakat kota.

PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN dan MASYARAKAT PERKOTAAN
 
Pada dasarnya awal mula masyarakat perkotaan merupakan masyarakat pedesaan yang berpindah atau urban ke kota. Dan kemudian masyarakat pedesaan tersebut terpengaruh oleh sifat dan gaya hidup masyarakat perkotaan dan cenderung lupa dengan sifat-sifat masyarakat pedesaan. 

Masyarakat pedesaan biasanya mempunya sifat-sifat yang berbeda dengan masyarakat perkotaan. Sifat orang-orang desa antara lain adalah cenderung sederhana, mempunyai rasa kekeluargaan yang kuat, berbicara apa adanya dan jujur, saling menghargai, menghormati orang lain, dan menaati peraturan dan norma-norma yang berlaku pada desanya.

Berbeda dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh masyarakat perkotaan. Masyarakat perkotaan itu sangat heterogen, bersifat individualistis, cenderung tidak membutuhkan orang lain dalam kehidupannya, kehidupan beragama masih kurang dan masih banyak lagi yang kita sendiri orang kota pasti mengetahuinya.

Tetapi ada hubungan timbal balik yang disediakan oleh pedesaan maupun perkotaan. Seperti banyak orang-orang dari desa pergi ke kota untuk mencari nafkah dan kehidupan yang layak untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan juga orang-orang kota pergi ke desa untuk menenangkan diri dari penatnya kehidupan di kota dan terbebas dari segala rutinitas pekerjaan mereka.

AGAMA DI INDONESIA

Tulisan Softskill
Bahasa Indonesia 2
Dosen           : Sangsang Sangabakti
Nama/NPM    : Claudy Nindy/11113957
Kelas             : 3KA09
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Fungsi Agama

Dalam kehidupan bermasyarakat, agama merupakan aspek yang sangat besar pengaruhnya dan sangat dalam dalam kehidupan bermasyarakat. Kita tidak dapat mengabaikan kehadirannya diantara kehidupan kita. Kenapa? Karena agama seperti yang kita semua ketahui, merupakan petunjuk kebenaran, penuntun moral kita, dan juga mengatur masyarakat untuk mencipatakan kerukunan dalam keberagaman masyarakat yang majemuk dan membentuk masyarakat ideal dan madani. Dalam masyarakat, sudah kita tahu bahwa terdapat berbagai perbedaan dalam baik segi agama/kepercayaan dan pandangan hidup. Tidak jarang masalah-masalah dan perselisihan terjadi akibat perbedaan-perbedaan ini. Nah disinilah peran agama terlihat sebagai pengatur masyarakat agar tetap menghormati dan menghargai aturan dan moral yang berlaku.

Tetapi, terkadang terjadi penyelewengan yang terjadi dengan mengatasnamakan agama. Siapa dalangnya? Bukan pemimpun/elite agama. Melainkan, politisi-politisi yang menyalurkan misi-misi agama melalui jalur politik. Fungsi agama yang mestinya itu dijadikan pedoman untuk menyatukan masyarakat, berdisfungsi menjadi alat mengembangkan kekuasaan untuk menjadikan masyarakat terpecah belah. Akibat politisasi agama ini, seharusnya para pemuka agama dan ulama beserta anggota organisasi-organisasi agama, harus bisa meluruskan kembali nilai-nilai agama yang sebenarnya.


Agama, Konflik, dan Masyarakat



Utamanya agama merupakan pemodan yang memberi peranan positif bagi masyarakat untuk menciptakan kerukunan antar masyarakat dan akhirnya tertanam rasa persaudaraan yang kuat antar anggota masyarakat. Tetapi dibalik sisi positif agama, terdapat sisi yang lain yang bersifat cenderung negatif karena merupakan pemicu terjadinya konflik antar masyarakat beragama. Khususnya di Indonesia.

Wajar bila pihak-pihak yang beragama mempunyai pandangan hidup yang tidak sama antar umat beragama. Setiap individu itu punya jalan tentang ajaran agamanya. Kemudian kita sebagai individu itu terkadang menilai secara subjektif nilai dari agamanya sendiri. Karena perbedaan cara pandang tersebut, yang terlalu subjektif, menyebabkan adanya konflik yang terjadi antar anggota masyarakat beragama. Kemudian adanya perbedaan suku dan ras antar pemeluk agama juga merupakan salah satu penyebab lain yang menimbulkan perpecahan antar anggota masyarakat.

Contohnya saja konflik agama antara Suku Aceh dan Suku Batak di Sumatera. Suku aceh yang mayoritas Islam dan Suku Batak yang beragama kristen dalam kehidupannya terjadi ketegangan dan tidak jarang sampai ke fisik. Tentu saja ini sangat mengerikan dan mengacaukan ketentraman dan keamanan umat beragama.

Sayangnya, kita lebih suka memposisikan agama di posisi yang lain: yaitu di panggung atau di kobaran bendera, bukan meresapi agama tersebut dan meletakkannya di relung hati kita.

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA (karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957

Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai makhluk Tuhan yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
I    Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
  1. a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan
Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Misalnya saja, orang tua yang terbilang sukses dalam berkarir tetepi kurang memberi perhatian kepada keluarga, adanya perselisihan di keluarga hingga mengalami kehancuran (Broken Home).
b.   Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.
Menurut teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jika seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah penggunaan narkoba, maka  land scape (lingkungan) yang baik saat ini adalah lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
  1. c. Kurangnya siraman agama
Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di lakukan adalah       membangkitkan kesadaran beragama dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja. Karena, pada zaman sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman agama.
  1. d. Keinginan untuk sekadar mencoba
Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab penggunaan narkoba, karena sekali memakai narkoba maka mengalami ketagihan dan sulit untuk di hentikan. Maka dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari narkoba, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkoba.
II.  Narkoba Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.
Ada banyak jenis narkoba yang beredar di masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh remaja, antara lain:
  • Ganja, di sebut juga dengan mariyuana, grass/rumput, pot, cannabis, joint, hashish, cimeng.
  • Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak, etep.
  • Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium yang mentah.
  • Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.
  • Ekstasi, di sebut juga  dengan ineks, kancing.
  • Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal, mecin.
  • Amphetamin, di sebut juga dengan speed.
#  Zat Hirup
Berbagai jenis bahan perekat yang di pasarkan sebagai bahan bangunan juga sering kali di salah gunakan untuk di hirup, antara lain: lem kayu (sejanis aica aibon), cat, thinner.
#  Obat Penenang, di sebut juga pil koplo
berbagai obat penenang dan obat tidur (anti-insomnia) juga sring di pakai oleh pecandu narkoba. Obat-obatan in masuk daftar G dan psikotropika, tetapi di perjualbelikan secara bebas di kios-kios kaki lima.
  1. a. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kesehatan.
Secara keseluruhan obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada sistem saraf manusia, juga pada organ-organ tubuh manusia. Narkoba juga akan mengakibatkan kcanduan/ketagihan kepada pemakainya dan apabila pemakaian di hentikan, dapat mengakibatkan kematian. Ciri-ciri kecanduan antara lain: kejang, sakit perut, badan gemetar, muntah-muntah, mata dan hidung berair, hilangnya nafsu makan dan hilangnya/berkurangnya berat badan.
  1. b. Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Lingkungan Di Masyarakat
Penggunaan narkoba dapat menghilangkan kesadaran pemakainya, menyebabkan paranoia (linglung), juga dapat membuat pemakainya menjadi ganas dan liar sehingga dapat mengganggu ketentraman di masyarakat.
Untuk mendapatkan barang-barang haram itu, di perlukan tidak sedikit biaya, sehingga dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan kriminal seperti pencurian, perampasan ataupun pertengkaran dan tidak sedikit pula yang menimbulkan pembunuhan.
III  Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba
Ada banyak hal untuk mencegah penggunaan narkoba antara lain adalah:
  • membangkitkan kesadaran beragama, menginformasikan hal-hal positif dan bermanfaat.
  • Selektif dalam memilih teman.
  • Selektif dalam memilih makanan dan minuman.
  • Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat.
  • Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.
  • Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba, gunakan kasih sayang  untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.
  • Mengetahui fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang di timbulkan oleh barang-barang haram tersebut.

Pemicu Kemalasan Anak Akibat GAME ONLINE (karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957

Si Pemicu Kemalasan Pada Anak

 GAME ONLINE

 Pengertian "Game Online"
            Semakin berkembangnya modernisasi di Indonesia yang semakin marak khususnya di kalangan pelajar, yaitu Game Online. Sebuah game online adalah permainan video yang dimainkan selama beberapa bentuk jaringan komputer , menggunakan komputer pribadi atau konsol video game . Jaringan ini biasanya internet atau teknologi setara, tetapi game selalu digunakan apa pun teknologi yang saat ini: modem sebelum Internet, dan keras kabel terminal sebelum modem. Perluasan game online telah mencerminkan keseluruhan perluasan jaringan komputer dari jaringan lokal kecil ke internet dan pertumbuhan akses internet itu sendiri. Game online dapat berkisar dari yang sederhana lingkungan berbasis teks grafis game menggabungkan kompleks dan dunia maya dihuni oleh banyak pemain secara bersamaan. Banyak permainan online terkait komunitas online , membuat game online suatu bentuk kegiatan sosial di luar permainan pemain tunggal.

Dampak Negatif
           
  1. Membenarkan kekerasan dan pembunuhan
    Banyak game yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan sampai pemainya pun mempraktekan kekerasan dan pembunuhan itu di dunia nyata. Di Thailand pernah ada seorang remaja yang membunuh sopir taksi setelah bermain game yang bernama GTA. Dia membunuh sopir taksi itu karena terpengaruh game tersebut. Ada juga seorang remaja dari Amerika yang membakar seorang penumpang bis karena terpengaruh game yang sama.
  2. Membenarkan sihir
    Kalau kita bermain game RPG pasti kita akan memainkan seorang penyihir atau para tokoh yang menggunakan sihir. Padahal sihir sangat dilarang dalam islam, dengan bermain game ini alam bawah sadar kita telah membenarkan sihir.
  3. Merusak Mata
    Kalau yang satu ini kita semua pasti sudah paham kalau berlama-lama di depan TV atau komputer maka mata akan cepat rusak. Dan para pemain game sangat betah di depan TV atau komputer apalagi kalau sudah kecanduan.
    Sebagai orang tua seharusnya jangan pernah membelikan game PS atau yang sejenisnya kepada seorang anak karena itu sama saja memberikan ”racun” kepada mereka. Jauhkan anak dan diri kita dari bermain game karena banyak bahayanya. Sibukkan diri kita untuk selalu menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah agar kita mendapatkan ridhanya.

        Dari dampak negatif di atas kita dapat menyimpulkan bahwa game online membawa dampak buruk bagi anak-anak. Bahkan sekarang anak (pelajar) sudah belajar mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya dikatakan selayaknya anak seusianya. Tidak hanya kata-kata serta perilaku mereka juga semakin memburuk karena tugas mereka sebagai pelajar makin dikesampingkan karena ketagihan bermain Game online. Maka dari itu kita harus mencegah adik adik kita atau saudara saudara kita untuk bermain game online. Game online boleh dimainkan asal tahu waktu dan tidak sampai ketagihan.

 

Minggu, 19 Januari 2014

Gadget kebutuhan Pokok sang "Kaula Muda" (karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957



                                               Gadget dan Sang "Kaula Muda"
                                   
Pengertian Gadget 

         Gadget merupakan sebuah istilah yang sering kita dengar utamanya bagi para blogger akan tetapi walaupun sering kita dengar terkadang kita belum mengerti Apa itu Gadget? dan Pengertian Gadget sebenarnya apa?. Pada kesempatan ini saya akan mencoba apa itu gadget dan pengertian gadget.
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
Pembahasan 
       Semakin pesatnya modernitas komunikasi dan informasi membuat banyak orang Indonesia menggunakan gadget sebagai sarana mempebaharuinya. Dengan adanya gadget yang semakin hari memiliki kecanggihan bahkan kegunaan yang berfariasi di tengah melonjaknya gejolak globalisasi sang "Kaula Muda"lah yang paling banyak berperan dalam menggunakan sarana ini. Di dalam gadget banyak pula aplikasi pendukung yang memebuat banyak orang menjadikannya gaya hidup. Fenomena pemanfaatan gadget bagi sebagian orang dewasa ini, bagi sebagian orang cukup mengkhawatirkan, tetapi bagi kalangan anak muda, hal ini cukup wajar, karena zamannya memangnya sudah seperti itu. Bahkan gadget dapat mengakibatkan banyak penyimpangan moral yang dilakukan oleh kaula muda pada saat ini, karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Kaula muda yang pada umumnya adalah masa dimana seorang anak memiliki gejolak keingintahuan yang besar akhirnya mencari jati dirinya melalui gadget canggih ditangannya. Contoh penyimpangan yang kerap kali menjadi kekhawatiran para orang tua ialah semakin mudahnya akses video porno atau bahkan kaula muda itu sendiri sebagai pelaku seks yang akhirnya menghilangkan moral bangsa.
Tidak saja moral bangsa yang tercoreng bahkan perkembangan generasi muda akan terancam.

Pencegahan

  •         pengawasan orang tua terhadap gadget yang menjadi gaya hidup kaula muda saat ini.
  •         pembekalan nilai/norma sejak dini.
  •         memilih pergaulan sosial yang positif

Korupsi sebagai Budaya Indonesia (karya tulis ISD)

Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957


                                           Korupsi Sebagai Budaya Indonesia

      Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) atau rasuah adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribad maupun golongan. Korupsi memang sudah menjadi penyakit sosial di negara-negara berkembang dan sangat sulit diberantas. Di Indonesia sendiri korupsi adalah suatu kebiasaan yang mendarah daging, akibatnya banyak pula kerugian yang memakan uang negara bahkan bagian pulau-pulau kecil di Indonesia sebagai salah satu sasaran bagi petinggi untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa faktor yang menyebabkan korupsi di dalam sebuah organisasi adalah:
             
A. Kemampuan 
        Kemampuan melakukan tindak korupsi hanya bisa dilakukan apabila orang tersebut memilki kemampuan dan kecerdasan untuk merekayasa dengan membuat data, pembukuan dan laporan fiktif yang tentunya bertujuan agar kasusnya tidak terdeteksi atau tidak terungkap saat ada pemeriksaan dari instansi yang berkompeten.
             
B. Kemauan 
           Adalah kemauan orang tersebut untuk melakukan tindak pidana korupsi, artinya walaupun seseorang tersebut memilki kemampuan untuk melakukan tindakan korupsi, namun karena orang tersebut memilki integritas yang tinggi apakah karena memilki keimanan yang kuat terhadap agamanya, memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap negaranya atau juga memilki kesadaran yang kuat tentang hak dan kewajibannya tentang berbangsa dan bernegara atau kekhawatiran mendapat sangsi hukum yang tegas & keras, sehingga  orang tersebut tidak akan mau melakukan walaupun sebenarnya dia memiliki kemampuan untuk melakukannya.

C. Peluang
              Peluang adalah salah satu faktor yang sangat mendorong seseorang untuk melakukan berbagai keriminalitas ataupun korupsi itu sendiri. Karena di Indonesia sudah menjadi kebiasaan maka semakin besar pula peluang seseorang untung meraup keuntungan.
 Berikut adalah dampak yang ditimbulkan akibat tindak korupsi dikalangan pejabat: 
  • Tata ekonomi seperti larinya modal keluar negeri, gangguan terhadap perusahaan, 
  •       Tata politik seperti pengambil alihan kekuasaan, hilangnya bantuan luar negeri,
          hilangnya kewibawaan pemerintah, ketidakstabilan politik.
  • Tata administrasi seperti tidak efisien, kurangnya kemampuan administrasi hilangnya keahlian, hilangnya sumber-sumber negara, keterbatasan kebijaksanaan pemerintah, pengambilan tindakan-tindakan represif.
Berikut adalah cara-cara untuk menghentikan atau mengurangi tindak pidana korupsi:
      1. Adanya kesadaran rakyat untuk ikut memikul tanggung jawab guna melakukan
            partisipasi politik dan kontrol sosial, dengan bersifat acuh tak acuh.
      2. Menanamkan aspirasi nasional yang positif, yaitu mengutamakan kepentingan
         nasional.
      3. Para pemimpin dan pejabat memberikan teladan, memberantas dan menindak
         korupsi.
      4. Adanya sanksi dan kekuatan untuk menindak, memberantas dan menghukum
         tindak korupsi.
      5. Menciptakan aparatur pemerintah yang jujur.

Sabtu, 18 Januari 2014

Remaja dan Seks Bebas di Indonesia (karya tulis ISD)

                                                                     
Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957


                                                                 Remaja dan Seks Bebas

         Remaja adalah suatu proses yang pasti dialami setiap manusia yang memiliki kesehatan jasmani maupun rohani. Dari berbagai bentuk kenakalan yang dilakukan oleh remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan menarik dalam berbagai tuisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Mereka yang dalam hal ini merasa dirinya pantas untuk mengerti hal ini, lebih cenderung mencari dan mencari tanpa mengerti arti sesungguhnya tentang seks. Tanpa bekal seorang tua yang mendampingi atau bahkan menganggap pengetahuan tentang seks adalah suatu hal yang "tabu". 

       Kita juga tidak boleh lupa bahwa masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Di saat remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah menonton film porno, pengaruh pergaulan bebas, dan kurangnya peran dan perhatian orang tua kepada anaknya, kurangnya dasar ilmu agama, dan pola pikir yang dangkal.

        Dari tahun ke tahun kasus seks bebas di negeri ini makin banyak saja jumlahnya, dan tak dapat dipungkiri bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan mahasiswa). Di berbagai media pemberitaan baik media massa ataupun media elektronik, yang namanya kasus seks bebas selalu saja muncul. Inilah indikasi bahwa seks bebas kasusnya makin marak.

         Tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), apalagi bagi kehamilan pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini. Kasus aborsi remaja di Indonesia ternyata sangat mencengangkan. Angkanya melaju sangat cepat bahkan melebihi jumlah aborsi di negara negara maju sekalipun. Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh para remaja.
 
         Selain menimbulkan hal-hal berbahaya yang tidak diinginkan karena kasus aborsi, seks bebas juga akan menyebabkan penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS, serta meningkatkan resiko kanker mulut rahim untuk wanita. Bahkan jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. 



 

IV.      Kesimpulan

          
         Meningkatnya jumlah kasus seks bebas menyebabkan makin tingginya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja menunjukkan kecenderungan meningkat antara 150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahun. Bahkan beberapa survei yang dilakukan pada sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan, KTD mencapai 37.000 kasus, 27 persen di antaranya terjadi dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar.

Faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah menonton film porno, pengaruh pergaulan bebas, dan kurangnya peran dan perhatian orang tua kepada anaknya, kurangnya dasar ilmu agama, dan pola pikir yang dangkal.

Salah satu upaya untuk menanggulangi maraknya seks bebas di kalangan remaja, (khususnya penghuni kos yang biasa jadi tempat ”beraksi” pelajar dan mahasiswa) selain perlu dilakukan pengawasan yang ketat dan intensif dari pemilik kos secara proporsional, juga meningkatkan kesadaran dari orang tua untuk memilihkan tempat kos bagi anak-anaknya yang layak dan aman. Selain itu, tentu membekali putra-putri  remaja dengan benteng ajaran agama yang kokoh.


sumber:  http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/seks-bebas-di-kalangan-remaja-pelajar.html

3 Aspek yang Saling Berkesinambungan (Karya Tulis ISD)


Tugas Rangkuman Mata Kuliah Softskill
Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Heri Suprapto
Nama : Claudy Nindy Zulkifli
Kelas/NPM : 1KA06/11113957


3 Aspek yang Saling Berkesinambungan
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.
Kemudian antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a.       a.     Penduduk  : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b.    Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c.     Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll